Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa ketika ada
orang yang “pergi” dari kehidupan kita, baik itu sengaja maupun tidak sengaja,
itu karena satu alasan: waktu mereka bersama kita telah selesai.
Saya pernah membaca ungkapan ini. Waktu itu saya
sedang patah hati. Berat. Ketika mengalaminya, ada sedikit rasa untuk
menyalahkan diri. Seakan orang yang “pergi” dari kehidupan saya adalah karena
kesalahan saya dan saya selalu menyalahkan Tuhan kenapa mereka yang pergi tidak pernah berusaha bertahan agar tidak pergi ! saya benci jarak, saya benci dengan perpisahan yang hanya disebabkan oleh satu pihak !
Tetapi sepenuhnya bukan. mungkin ini yang dinamanya proses menuju dewasa. Saya termasuk orang yang
percaya bahwa hidup adalah proses melakukan kesalahan dan belajar. Semoga kamu
juga percaya itu.
Lalu ada waktu-waktu yang bawa saya untuk berpikir
sejenak tentang lalu lalang kehidupan orang lain di dalam kehidupan saya
sendiri. Konon ketika percaya bahwa, setiap orang bisa mengirimkan pesan kepada
orang lain, kamu tidak akan bisa menolak untuk adanya “kehidupan” yang lain
tadi.
Prosesnya kurang lebih seperti ini: bertemu,
menjadi sahabat, (jika beruntung) jatuh cinta, (jika beruntung lagi) menjadi
kekasih, dan (jika beruntung lagi) menjadi orang asing kembali.
Hai kamu yang berencana untuk "pergi" jauh , jangan lupa ingatkan saya dari jauh-jauh hari, ini sebuah proses (LAGI) untuk mengerti arti kehilangan :) beberapa tahun terakhir ini saya selalu dipisahkan dan akhirnya kehilangan ya semua berawal dari JARAK :) bukan bermaksud untuk egois tapi ya begini adanya .. saya lelah untuk selalu memulai kembali dr awal tanpa ada akhir yang pasti .. yasudah mari menghitung hari untuk itu . dan saya berharap hari itu tak akan pernah ada :*
Nancy!!!!!! speechless!!!
BalasHapussilahkan kunjungi Blog Wayan Timur berbagi cara, ilmu, ide, dan uang
BalasHapus