berhenti mengecam kegelapan .. nyalakan lilin .

Ini negeri besar dan akan lebih besar. Sekedar mengeluh dan mengecam kegelapan tidak akan mengubah apapun. Nyalakan lilin, lakukan sesuatu :) #indonesiamengajar

Jumat, 12 Oktober 2012

jenuh .

di luar sedang bercengkrama antara seorang kakak dan adik yang sedang membicarakan tentang bagaimana masa depan anaknya . sedangkan aku di balik netbook menulis. Aku tak tahu harus menulis apa. Tanganku menari saja. Kupingku mendengarkan bunyi tuts netbook yang menurutku itu sexy. Sambil sayup-sayup ada Budi Doremi bernyanyi menemaniku 'Asmara Nusantara'.

Lalu aku mulai mengetik sebuah nama. Nama yang dulu pernah ada bertahun-tahun di hati. Nama yang tidak perlu aku sebutkan siapa. Nama itu begitu istimewa. Tidak tergantikan oleh siapapun.

Terserah, setelah kau baca tulisan ini. Kau akan bilang aku berlebihan atau apa. Aku tidak peduli. Aku ini adalah gadis berkulit hitam dan berambut lurus hasil buatan salon bukan mama papahku :)  yang rajin menyimpan hatiku di dalam kardus. Tiap pagi aku rajin mengunjunginya. Aku rajin membersihkan hatiku dari debu. Sesekali mengangin-anginkannya. Dan menjemurnya kalau hatiku sudah mulai lapuk.

Kau tahu di hatiku ada sebuah nama. Ia pria bersepatu pantofel yang membuat aku jatuh cinta. Aku mengenalnya di pertemuan Nasional di bulan Juli beberapa tahun yang lalu . Waktu itu aku adalah gadis berkulit hitam dan berambut lurus..

Dan kau adalah pria bersepatu pantopel yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama. Kita bercerita di anatar gedung kampus. Mendengarkan ceritamu selalu membuat aku betah. Aku suka.

Kalender berganti. Tahun-tahun itu sudah rontok.

Lalu hari ini, aku kembali mengunjungi hatiku. Ya, aku masih menyimpannya di dalam kardus. Hatiku begitu dingin dan lapuk. Ada namamu sudah mulai mengelupas di tengah-tengahnya.


denpasar, 12.10.2012 10:40 PM -nunanancy-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar