Yachh, bisa jadi aku kangen.
kalau
sudah begini, yang aku lakukan adalah menghayalkanmu. Menghayalakan
setiap detail yang aku ingat tentang kamu. Lalu aku merasa kalau kangen
itu seperti kumpulan cerita lalu yang dikumpulkan kembali di masa kini.
aku
sempat bertanya, kenapa kita tidak pernah kangen “masa depan.” Lalu aku
berpikir bahwa kangen itu memang sengaja diciptakan, ketika kau ingin
mengumpulkan kembali gambar-gambar kecil yang pernah kau alami untuk
diingat.
KANGEN
itu hal remeh, yang akan membuatmu beryukur dalam-dalam kau memiliki
seseorang. Lalu, apa hubungannya udara panas pagi ini dengan rasa
kangenku. Jawabannya, aku ini perempuan yang mengagumi hal sederhana dan
mungkin terlalu sentimentil saja.
Mungkin
hanya sekedar mengingat sepatu pantofel lusuh, lipatan jins yang
digulung sedikit, balutan kaos keren, wangimu. Aku suka wangimu, itu
yang membuat aku betah berlama-lama duduk begitu dekat denganmu. Karena
wangi tubuhmu.
Aku
norak. Mungkin. Tapi aku suka. Perasaan suka ini yang akhirnya membuat
aku jujur kepada diri sendiri. Lalu menuliskannya di sini. Bukan hanya
itu, yang bikin aku kangen adalah duduk lama-lama lalu bercerita tentang
hal-hal bodoh .. lalu tertawa kencang-kencang denganmu dan orang sekeliling mulai merasa risik dengan tawa kita ..
Yachh , denganmu.
Yachh , denganmu.
kau
dan aku, terbahak-terbahak. Itu perasaan yang paling membahagiakan. Aku
adalah perempuan yang tidak akan berhenti menertawai kebodohanku
sendiri. Begitulah, dan aku harap kau tidak bosan. Bercerita dan
bercerita, sampai mulutku sendiri capek.
Karena
entahlah, mungkin karena aku sudah mulai merasa nyaman. Kau buat aku
merasa begitu. Dan aku suka sekali perasaan nyaman itu. Kau juga harus
mengetahui satu hal, ketika aku menulis ini, aku sedang banyak
memikirkanmu akhir-akhir ini :) realy miss u :)
Aku memikirkan, mungkin suatu saat kita bisa bersama.
Ini
semua karena kangen. Lalu kini, aku menyalahkan rasa kangen ini. Karena
begitu kau tidak ada, aku mampu mengingat semua detail tentangmu.
Detail yang membuat senyum kecil. Entahlah senyum kecil ini sampai
kapan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar