berhenti mengecam kegelapan .. nyalakan lilin .

Ini negeri besar dan akan lebih besar. Sekedar mengeluh dan mengecam kegelapan tidak akan mengubah apapun. Nyalakan lilin, lakukan sesuatu :) #indonesiamengajar

Selasa, 08 Mei 2012

Taman Mini Bali Indah (TMBI)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki posisi geografis yang unik sekaligus menjadikannya strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak Indonesia yang berada di antara dua samudera dan dua benua sekaligus memiliki perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia sebagai Negara yang memiliki aura pesona yang memikat wisatawan. Pesona yang dimiliki oleh Indonesia berasal dari keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh daerah – daerah yang ada di Indonesia. Hal inilah yang menjadi alasan bagi wisatawan memilih Indonesia sebagai salah satu Negara untuk berlibur.
Salah satu pulau yang paling diminati oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik adalah pulau Bali. Tidak dapat dipungkiri pulau Bali yang begitu kaya akan budaya memiliki magnet tersendiri bagi wisawatan untuk berkunjung ke Bali. Bali tidak hanya indah karena hamparan sawahnya yang menghijau, pantai yang membentang indah, serta gemulai tari sang penari bali tetapi lebih daripada itu Bali juga memiliki sejuta rahasia nenek moyang sebagai daya pikat wisatawan.


Ditengah aktifitas kota Denpasar, Bali yang modern ternyata masyarakatnya mulai mengubah gaya hidup dari berbagai versi, sehingga masyarakat jaman sekarang sangat sedikit mengenal kebudayaan adat dan istiadat dari Bali itu sendiri. Melalui pelajaran di sekolah dengan memberikan muatan local pada salah satu mata pelajaran diketahui kurang efektif dalam memperkenalkan Bali kepada masyarakat, khususnya masyarakat Bali yang mulai meniru gaya kehidupan orang barat.    
Penanganan masalah pengenalan budaya Bali dengan pendekatan konvensional, yaitu dengan memberikan muatan lokal pada salah satu mata pelajaran, sudah terbukti sangat tidak efektif. Pendekatan ini hanya menghilangkan gejala sesaat, seperti memberikan obat sakit kepala, yang hanya menghilangkan rasa sakit sesaat, tetapi tidak menangani penyakitnya. Penanganan yang lebih komprehensif sangat diperlukan, dengan mengkaji akar masalah serta berbagai faktor pendorong dan atau pendukung. Sebagaimana disebutkan di atas, faktor makro yang sangat menentukan gaya hidup adalah kesenjangan pembangunan desa-kota. Selanjutnya, faktor pendidikan juga memegang peranan yang sangat penting. Bukan saja masyarakat luar yang datang berkunjung ke Bali  yang harus diberikan pengenalan dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan budaya Bali. Dengan menyadari bahwa faktor makro penyebab kurangnya minat dalam mengenal Bali adalah kesenjangan desa-kota dan juga faktor pendidikan, maka pembangunan Taman Mini Bali Indah, merupakan salah satu jawaban dalam menangani masalah kurangnya pengetahuan tentang Bali.

1.2 Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam tulisan ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimanakah solusi untuk mengatasi permasalahan kurangnya pengenalan pulau Bali bagi masyarakat Bali dan sekitarnya ?

1.3 Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :.
1.3.1        Untuk mengetahui solusi mengatasi masalah kurangnya pengenalan Bali dengan membangun Taman Mini Bali Indah.
1.3.2        Untuk memperkenalkan Bali kepada masyarakat Bali serta masyarakat mancanegara.

1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.4.1        Untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah dan masyarakat tentang solusi pengenalan bBali kepada masyarakat Bali yang lebih efektif dibandingkan dengan penanganan yang selama ini hanya memberikan muatan local ke dalam mata pelajaran di setiap sekolah yang cenderung bersifat sementara.
1.4.2        Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat khususnya masyarakat Bali untuk ikut berperan aktif bersama pemerintah dalam mengatasi permasalahan kurangnya minat dalam pengenalan Bali yang cukup mengkhawatirkan.
1.4.3        Tulisan ini diharapkan akan dapat memberikan masukan kepada para akademisi dan peneliti untuk lebih aktif melakukan penelitian-penelitian masalah sosial kemasyarakatan sehingga di masa datang diharapkan diperoleh solusi yang lebih efektif di provinsi Bali.



BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1 Taman
Laurie (1986) mengemukakan bahwa asal mula pengertian kata taman (garden) dapat ditelusuri pada bahasa Ibrani gan, yang berarti melindungi dan mempertahankan; menyatakan secara tidak langsung hal pemagaran atau lahan berpagar, dan oden atau eden, yang berarti kesenangan atau kegembiraan. Jadi dalam bahasa Inggris perkataan “garden” memiliki gabungan dari kedua kata-kata tersebut, yang berarti sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk kesenangan dan kegembiraan.
Sedangkan menurut Djamal (2005), taman adalah sebidang tanah terbuka dengan luasan tertentu di dalamnya ditanam pepohonan, perdu, semak dan rerumputan yang dapat dikombinasikan dengan kreasi dari bahan lainnya. Umumnya dipergunakan untuk olah raga, bersantai, bermain dan sebagainya.
Pembuatan taman yang dilakukan oleh para penguasa kuno dalam bentuk penataan lahan pertanian dengan variasi pengairannya merupakan wujud pengakuan akan keindahan alam. Pohon yang rindang, bunga warna-warni, aliran air, batu-batu dan berbagai elemen lain dianngap sebagai karunia alam yang memiliki nilai estetika tinggi. Bentuk-bentuk itu kemudian dibawa ke lahan pertaniannya untuk dijadikan taman yang setiap saat dapat dinikmati.

2.2 Taman Mini
Taman dalam skala mini adalah sebuah ruang terbuka (open space) dimana didalamnya terdapat aktifitas. Taman sebagai ruang terbuka menjadi pilihan masyarakat untuk bersantai atau bersenang–senang secara individu atau kelompok. Awal abad ke19 dimana pada saat negara barat merupakan negara industri, taman diciptakan sebagai tempat untuk refresing secara fisik, moral, estetik dan ekonomi. Taman pada saat itu adalah ruang terbuka hanya terdiri dari pohon–pohon (vegetasi) dimana orang dapat menikmati kelegaan di luar kesibukan industri serta melakukan perenungan. Pada dewasa ini taman tidak lagi hanya berfungsi sebagai open space, namun berkembang fungsinya menjadi lebih kompleks, berbagai macam tipe taman memberikan pola–pola aktifitas yang berbeda.
2.2.1 Tipe pertama adalah taman yang fungsinya digabung dengan fasilitas olah raga, baik berupa lapangan terbuka dengan street furniture, jogging track, biking, dan olah raga lainnya.Taman menjadi sebuah places for play dan sport park. Taman jenis ini disebut sebagai Taman Aktif. Central Park di New York, Dunia Fantasi (Dufan) di Ancol-Jakarta serta Alun-alun di beberapa kota di Jawa, merupakan contoh taman aktif.
2.2.2 Tipe kedua adalah dimana taman berfungsi sebagai sebuah taman rekreasi dengan fasilitas dan moda-moda penikmatan yang lengkap dan orang-orang membayar untuk menikmatinya. Penikmatan kepada rekreasi secara visual yang melibatkan vista pada tiap-tiap obyeknya. Pengunjung berjalan ketiap-tiap obyeknya dan berhenti untuk melihat apa yang ada disana (pertunjukan), sehingga model taman rekreasi ini dapat dikategorikan sebagai “taman rekreasi pasif”. Bundesgaten Park, Cologne, Germany, sebuah contoh taman dengan penanganan aktifitas rekreatif yang sangat berbeda, pengunjung dapat menikmati taman dengan kereta gantung yang membawa pengunjung kesetiap bagian taman dan pengunjung dapat menikmati vista dari atas. Tiap-tiap obyek tujuan berupa gallery, panggung band, theatre, dan obyek lainnya yang tidak memerlukan pelibatan tubuh penontonnya.


BAB III
METODE PENULISAN

3.1 Metode Penulisan
            Metode yang diterapkan dalam penyusunan tulisan ini adalah metode kajian pustaka dan metode observasi. Metode kajian pustaka dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber tertulis dari literatur, media cetak maupun media internet yang relevan yang dapat memberikan informasi dalam pembuatan tulisan ini. Metoda kajian pustaka ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keadaan masyrakat mengenal Bali. Metode observasi dilakukan dengan melihat dan mengamati secara langsung potret kehidupan masyarakat Bali. Dari informasi dan data-data yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan suatu metode analisa untuk mengkaji suatu solusi yang dapat diterapkan dalam mengatasi permasalahan pengenalan Bali.

 Langkah-Langkah dalam Penulisan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.   Identifikasi Masalah
2.  Pengumpulan informasi dan data
3.   Analisa Permasalahan
4.   Penyusunan tulisan
5.   Bimbingan


BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS

4.1 Taman Mini Bali Indah (TMBI)
Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan.
Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Taman  Mini Bali Indah yang akan disingkat menjadi TMBI merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Bali. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan masyarakat Bali, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 8 Kabupaten dan 1 Kota Madya yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian dan tradisi daerah. Disamping itu, di tengah-tengah TMBI terdapat sebuah danau buatan yang menggambarkan miniatur pulau Bali di tengahnya. Miniatur-miniatur pura yang ada di Bali pun akan ditunjukan hingga permainan tradisional yang mulai ditinggalkan oleh pemiliknya.
Taman Mini Bali Indah merupakan salah satu keseimbangan pembangunan antara bidang fisik-ekonomi dan bidang mental-spiritual. Bentuk dan sifat isian proyek berupa bangunan utama bercorak Pura yang dilengkapi dengan pergelaran kesenian, kekayaan flora-fauna, dan unsur budaya lain dari masing-masing kabupaten ataupun daerah yang ada di Pulau Bali. Gagasan itu dilandasi, antara lain, semangat untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa serta untuk memperkenalkan dan memasarkan Bali kepada masyarakat Bali khususnya dan mancanegara pada umumnya.



BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1  Simpulan
Adapun simpulan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
  1. Upaya memasarkan Bali kepada masyarakat Bali melalui miniature Pulau Bali beserta budayanya.
  2. Memperkenalkan dan memasarkan Bali dengan menciptakan Taman Mini Bali Indah, ditinjau dari dampak jangka panjangnya lebih efektif daripada pendekatan konvensional.
  3. Pelaksanaan TMBI ini dapat dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah, praktisi pendidikan dan masyarakat sebagai pelaksananya.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan dari penulisan ini adalah :
  1. Diharapkan kepada pemerintah untuk dapat lebih memperhatikan permasalahan Bali dibagian dalam dan mencari solusi penanganan yang bersifat komperhensif
  2. Diharapkan agar masyarakat khususnya masyarakat Bali untuk ikut berperan aktif bersama pemerintah dalam memperkenalkan dan memasarkan Bali.

5.3 Rekomendasi
Pemerintah daerah dan lembaga terkait diharapkan merealisasikan pembentukan TMBI ini dengan segera membentuk tim pelaksana guna mengupayakan untuk memperekenalkan Pulau Bali.

DAFTAR PUSTAKA
Djamal. 2005. Pengertian Taman Kota. Tersedia pada : http/ : www.google.co.id/taman. diakses pada             tanggal 15 Februari 2012
Laurie.1986.Taman Kota. Tersedia pada : http/ : www.google.co.id/taman. diakses pada tanggal    
            15 Februari 2012
Nayat Doang. 2011. Asal usul TMII. Tersedia pada : http/ : nayatdoang.blogspot.com. diakses                                  pada  tanggal 15 Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar